Feeds:
Posts
Comments

 

1. Jelaskan peranan telematika dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam bidang pendidikan!

Menurut sejarahnya telematika berasal dari sebuah istilah dalam bahasa Perancis yaitu “TELEMATIQUE” yang berarti pada bertemunya system jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Kemudian menjadi singkatan TELEMATICS yang memiliki kepanjangan dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” Menurut Wikipedia, Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Para prinsipnya telematika atau teknologi. Telematics juga dikenal dengan ICT (Information and Communication Technologi). Teknologi tersebut diciptakan adalah untuk mempermudah pekerjaan manusia, salah satu bentuk contoh yang paling nyata peranan telematika yang sehari hari biasa digunakan oleh masyarakat pada umumnya adalah internet hampir seluruh masyarakat setiap saat menggunakan baik melalui perangkat computer bahkan sekarang mereka dapat mengakses internet tidak melalui perangkat komputer tetapi  melalui smartphone.

seperti kita ketahui bahwa internet merupakan salah satu sarana penyebaran sarana informasi yang sangat cepat dan bisa diandalkan oleh karena itu bukan salahnya kalau internet dapat dimanfaatkan sebagai sarana dan prasarana yang sangat handal dalam menunjang bidang pendidikan sebagai salah satu contohnya, dengan internet para mahasiswa/ mahasiswi mengakses internet untuk mencari referensi berbagai macam untuk bahan untuk mengerjakan tugas mereka, kemudian dengan adanya email diharapkan para siswa maupun dengan pengajar dapat berinteraksi dan mengumpulkan tugas mereka melalui email sehingga menjadi lebih praktis dan mudah, penggunaan telematika juga sangat berperan dalam dunia perpustakaan dimana perpustakaan konvensional dapat dikembangkan menjadi bentuk baru menjadi Digital Library atau perpustakaan digital dimana kalau perpustakaan yang kita kenal dahulu hanya menyimpan arsip data berupa koleksi buku-buku saja diharapkan kedepan dengan adanya perpustakaan digital dapat digunakan untuk menyimpan Segala bentuk informasi berupa video, audio, teks,  secara integral dikemas menjadi suatu informasi yang mudah dimanfaatkan dan diakses secara digital. Penggunaan telematika  di Universitas Gunadarma sendiri adalah mereka mengembangkan suatu konsep Virtual Class dimana aktifitas belajar mengajar dengan memanfaatkan fasilitas komputer multimedia melalui media internet tanpa menggunakan ruang kelas.  Aktivitas ini dimaksudkan untuk melengkapi “blended learning” yang memadukan dan menyelaraskan antara metode pembelajaran “face to face” di kelas dengan pembelajaran menggunakan media elektronik secara online dan diharapkan dapat dijadikan suatu metode pembelajaran dimasa yang akan datang.

2. Apa manfaat dan dampak negatif dari telematika, jelaskan!

Manfaat dari telematika:

  • Telematika secara umum diciptakan untuk mempermudah tugas manusia
  • Sebagai sarana penyebaran informasi yang sangat luas dan cepat
  • Penggunaan telematika sendiri diharapkan dapat mencerdaskan masyarakat pada khususnya di daerah-daerah tertinggal sehingga dapat membantu pemerataan pembangunan.
  • Dalam dunia usaha manfaat telematika dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan sebuah produk dan mempermudah transaksi dalam berbisnis dan juga meningkatkan pendapatan dan dapat meningkatkan perekonomian .
  • Manusia sebagai mahluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi dalam dan telematika juga mendukung hal tersebut pada akhir-akhir ini sangat booming media jejaring sosial seperti facebook, twitter, whatsaap, yahoo messenger, dll sehingga kita dapat berkomunikasi kapan saja dan dengan siapa saja  dan tidak terhalang jarak dan waktu.
  • Mepermudah Pemerintah dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui e-goverment

Dampak Negatif Telematika

  • Belakangan ini makin marak dampak negative yang timbul akibat penyalah gunaan telematika itu sendiri oleh orang-orang yang memanfaatkan telematika untuk berbuat kejahatan seperti cyber crime, seperti membajak situs atau website atau menembus suatu program atau yang lebih dikenal sebagai Hacking, cracking ,  pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah” atau yang disebut Spamming, suatu program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software atau yang sering disebut Malware. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system malware dapat berupa virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll kemudian Penipuan dari belanja secara on-line, penipuan kartu kredit atau Carding, penipuan identitas, pencurian dan penggunaan account milik orang lain serta pornografi dan perdagangan manusia atau trafficking. Oleh karena itu dengan berkembang secara pesatnya telematika dan dampak negative yang di timbulkan kiranya dipelukan suatu pengawasan dari pihak pihak terkait termasuk pemerintah.

 

3. Media komunikasi apa saja yang digunakan untuk telematika?

Media yang digunakan dalam telematika hardware atau perangkat keras yang berguna sebagai pengirim dan penerima data, satelit digunakan sebagai sarana telematika kegunaan  Satelit komunikasi menerima sinyal yang dipancarkan ke arahnya dari Bumi, dan mengirimkannya ke tempat lain, Komputer, Telephone, Handphone, Smartphone, Televisi, Radio, jaringan Internet, Global Positioning System (GPS)

 

 

4. Jelaskan perkembangan telematika sebelum dan sesudah internet muncul!

perkembangan telematika sebelum internet muncul

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan Telematika hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisipada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronikmelalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957.

Perkembangan teknologielektronika, yang merupakan cikal bakal Telematika saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler.

Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

perkembangan telematika setelah internet muncul

Teknologi Digital yang merupakan dasar dari teknologi Intenet memiliki kelebihan sebagai medium komunikasi, dibanding teknologi yang berdasar analog. seperti televisi, radio dan koran cetak. Kelebihan tersebut antara lain: adanya interaksi, pergantian isi pesan dapat dilakukan dengan cepat dan isi pesan dapat berupa teks, gambar, video danInternet masuk ke Indonesia pertama kali tahun 1990 melalui perantara Wikipedia.com, meskipun sejarah internet sudah ada sejak tahun 70-an. Sebelum masuk ke kawasan Asia, tentu internet telah menjelajah benua lainnya seperti Eropa dan telah meninggalkan jejak EuropaNET dan EBONE. Awal kemunculannya di Indonesia tidak begitu terkenal, para pemakai internet pun masih bersifat terbatas hanya pada kategori hobby. Namun pada perkembangannya mulai muncul ide untuk membangun infrastruktur telekomunikasi internet.

Sekitar tahun 1994 dioperasikan IndoNet sebagai ISP pertama di Indonesia yang bisa dikata sebagai trobosan yang berani, karena saat itu POSTEL kurang mengetahui celah dari internet. Pada tahun 1995, pengguna internet dapat mengakses dengan menggunakan HTTP, dimana Clarissa menjadi provider Indonesia yang memberikan jasa akses Telbet ke luar negeri.

Pada 1988, salah satu perusahaan Inggris (CIX) menawarkan E-mail dan Newsgroup kepada Indonesia dan sekaligus menawarkan jasa HTTP dan FTP. Pada tahun 1989 kembali perusahan AS menawarkan hal serupa. Berkat adanya tawaran tersebut pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan.  Semua kemudahan yang diberikan tak lepas dari teknologi jaringan internet itu sendiri. Konsep global village yang dikemukakan Mc Luhan menyatakan bahwa suatu saat nanti informasi sangat terbuka dan dapat di akses semua orang. Global village terjadi karena adanya penyebaran informasi yang cepat di masyarakat, penyebarannya pun menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Seiring berjalannya waktu konsep ini kembali menjadi trend di masa kini, yaitu teknologi komunikasi (internet). Konsep yang diusung global village ternyata membawa dampak dalam perkembangannya. Dampak positif yang kita rasakan ketika dapat mengetahui kabar seseorang di tempat lain, atau berkomunikasi dengan orang yang jaraknya sangat jauh dengan kita. Adapun dampak negatifnya yaitu kita menjadi “pecandu” internet yang lebih sibuk di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata.

Digital Divide adalah hal yang selalu berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan sifatnya berlapis, keberadaanya dibagi menjadi 2 kubu yang memiliki argument berbeda. Yang pertama menjelaskan bahwa kesenjangan digital akan memudar seiring dengan waktu, yang kedua justru berpendapat bahwa digital devide akan terus ada sesuai dengan pengindikasian yang stabil. Perbedaan ini membuat digital divide berada pada wilayah kesenjangan yang baik/tidak dan dapat diatasi/tidak. Selanjutnya adalah information superhighway, media yang memungkinkan kecepatan informasi untuk menerima data, video, dll.  Internet memiliki fungsi yang spektakuler dalam membantu kehidupan manusia. Dengan menggunakan internet, kita dapat berkomunikasi dengan orang yang jaraknya jauh hanya dengan menggunakan kemudahan yang disediakan internet, baik secara face to face atau tidak. Tidak hanya itu, berbagai informasi, berita, film, musik, dan lainnya dapat dinikmati dari internet tentunya dengan menggunakan situs website yang sesuai. Selain bisa mendapatkan informasi, kita juga dapat memasukan informasi yang bermanfaat bagi orang lain dengan menggunakan blog yang tersedia.

Saat ini, internet dapat menjadi lahan bisnis yang menguntungkan banyak produsen dari suatu produk dengan melakukan pemasaran menggunakan media internet. Berbagai manfaat ini pun tidak hanya dirasakan masyarakat, namun industri media juga merasakaannya. Mereka dapat mengakses berbagai informasi dengan cepat.

Referensi :

http://aradsa.com/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi http://komunikasi.us/index.php/mata-kuliah/rcm/12-response-paper-ptk-2012/953-internet-komunikasi-abad-ini

DRIVING VIEW by

OSAMU MASUKO (Presiden Mitsubishi Motors Corporation)

“Kami begitu serius di sini, bahkan membangun pabrik baru untuk Outlander Sport”

Penjualan mobil yang meningkat dari tahun ke tahun di Pasar Indonesiamembuat beberapa mobil berlomba meningkatkan kiprahnya disini. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Selaku APM (agen pemegang merk) Mitsubishi, contohnya, menegaskan kesiapannya untuk bersaing di pasar mobil negeri batik tentu saja, hal ini tidak lepas dari peranan mitsubishi Motor Corporation(MMC) dalam melakukan ekspansi pasar.

Akhir Januari lalu, majalah ini mendapat kesempatan berbincang dengan nahkoda utama Mitsubishi di dunia, Osamu Masuko kedatangan kali ini terkait dengan prestasi KTB yang berhasil menjual 2 juta unit kendaraan Mitsubishi sejak beroperasi disini pada 1970. Selain itu, Osamu ingin meresmikan beroprasinya pabrik Mitsubishi khusus kendaraan penumpang (passenger car) di Pulo Gadung. Seperti kita ketahui belakangan ini Mitsubishi lebih banyak menjual kendaraan niaga (commersial car), dan pabrik baru tersebut menandai rencana Mitsubishi untuk melebarkan sayapnya.

Sebelum menduduki posisi Presiden MMC, Masuko-san sempat malang melintang mengembangkan Mitsubishi di Indonesia. Ketika itu dirinya bertanggungjawab memimpin KTB pada kurun 1997-2002. Kita tentunya masih ingat dengan Mitsubishi Galant yang sempat “menghebohkan” pasar mobil Indonesia menjelang penghujung dekade ’90-an. Tidak banyak sedan jepang yang mengandalkan mesin V6 saat itu, dan itulah terobosan Masuko yang terbilang berani, dan sukses. ”Saya melihat populasi penduduk Indonesia di atas 200 juta orang, sehingga pasar mobil akan semakin penting. Dan memang tebukti bahwa pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor terus meningkat di sini,” ujar pria berumur 62 tahun ini.

Berdasarkan data penjualan mobil yang dirilis Gakindo (Gabungan Industri Kendaraan Indonesia) akhir tahun lalu, Mitsubhishi masuk kedalam tiga besar APM dengan penjualan terbanyak di Indonesia. Sementara itu berdasarkan data Frost & Sullivan (Sebuah lembaga riset pemasaran) yang kami terima Januari lalu, Pangsa Pasar Mitsubishi meningkat dalam tiga tahun terakhir, yakni mulai dari 2009 sebesar 12,8%, 2010 sebesar 13,9%, hingga 2011 sebesar 14,6% melihat pertumbuhan tersebut, Masuko berpendapat singkat, “Indonesia memiliki potensi yang besar, apalagi populasi juga besar. Itu semua mendukung kami untuk bisa berkembang.”

Sampai saat ini, memang KTB belum menjadi unggulan pertama dalam segmen kendaraan penumpang. Namun, seiring dengan perkembangan pasar kendaraan penumpang di negara Garuda, Matsuko memaparkan niat ekspansi Mitsubishi lewat KTB. “Kami melihat peluang yang bagus untuk mengembangkan kendaraan penumpang di Indonesia. Tentunya produk yang akan dipasarkan sesuai dengan trend secara global, dimana saat ini ‘small car’ dan SUV marak diminati masyarakat dunia,”beber Masuko.

Sebagaimana telah diketahui Mitsubishi akan menjajakan Mirage untuk mengisi segmen ‘small car’, serta akan memasarkan sosok crossover-nya, Outlander Sport. Osamu dan MMC rupanya tidak main-main dalam urusan Outlander Sport, hal ini terbukti dengan Jurus MMC yang telah membenamkan investasi jutaan dolar untuk pabrik yang akan merakit Outlander Sport di Pulo Gadung, Jakarta Timur. “MMC menginvestasikan US$ 250 juta untuk mengembangkan pabrik Outlander Sport di Indonesia. Inilah langkah selanjutnya dari kami untuk semakin serius menggarap pasar.”

KTB berencana menyingkap Outlander Sport di Tanah Air sebelum IIMS (Indonesia International Motor Show) 2012 yang akan dihelat pada september mendatang. Adapun untuk target penjualannya, Masuko menyebut 500 unit per bulan. “Kami targetkan Outlander Sport dapat terjual 500 unit per bulan. Namun, itu target minimal. Tentunya kami berharap penjualan yang lebih banyak,” tambah Masuko. (Majalah Autocar Indonesia edisi Maret 2012).

Menurut Pendapat saya terhadap artikel tersebut:

Kelebihan artikel tersebut:

  1. penyajian atau penulisan artikel tersebut cukup baik. Hal tersebut terlihat antara paragraf terdapat koheresi yang cukup baik antar kalimat-kalimatanya dan penghubung antar paragrafnya dan lankah-langkah penulisan atau pengembangan cerita sangat baik dan cukup dapat di cerna oleh pembaca awam dan pembahasan cerita tersebut berdasarkan fakta-fakta atau data-data penunjang sehinga cerita yang disajikan berupa realita yang sebenarnya.
  2. pada artikel tersebut juga terdapat penyingkat kata dan oleh penulis di jelaskan pada awal-awal paragraf sehingga pembaca kalau ingin mengetahui istilah-istilah yang digunakan oleh penulis harus membaca artikel tersebut pada awal-awal paragraf. Sebagai contoh istilah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors yang kemudian disingkat oleh penulis sebagai (KTB) , APM (agen pemegang merk),  mitsubishi Motor Corporation(MMC)  kemudian oleh penulis jika menggunakan istilah tersebut pada kalimat atau paragraf-paragraf selanjutnya penulis menggunakan singkatan istilah tersebut dan pengunaan istilah-istilah dan penulis langsung menjelaskan maksud istilah tersebut contoh:Gakindo (Gabungan Industri Kendaraan Indonesia), Frost & Sullivan (Sebuah lembaga riset pemasaran), IIMS (Indonesia International Motor Show) sehingga memudahkan para pembaca
  3. Dalam artikel tersebut terdapat beberapa teori-teori pendapat para ahli yang terkandung dalam artikel tersebut
  • Teori Corespondence

menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut. Kebenaran adalah fidelity to objektive reality (kesesuaian pikiran dengan kenyataan). Teori ini dianut oleh aliran realis. Pelopornya plato, aristotels dan moore dikembangkan lebih lanjut oleh Ibnu Sina, Thomas Aquinas di abad skolatik, serta oleh Berrand Russel pada abad moderen.

Teori tersebut terdapat pada kalimat ”Saya melihat populasi penduduk Indonesia di atas 200 juta orang, sehingga pasar mobil akan semakin penting. Dan memang tebukti bahwa pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor terus meningkat di sini,” ujar pria berumur 62 tahun ini.

  • Teori Consistency

Menurut teori consistency untuk menetapkan suatu kebenarna bukanlah didasarkan atas hubungan subyek dengan realitas obyek. Sebab apabila didasarkan atas hubungan subyek (ide, kesannya dan comprehensionnya) dengan obyek, pastilah ada subyektivitasnya. Oleh karena itu pemahaman subyek yang satu tentang sesuatu realitas akan mungkin sekali berbeda dengan apa yang ada di dalam pemahaman subyek lain. Teori konsisten ini tidaklah bertentangan dengan teori korespondensi. Kedua teori ini lebih bersifat melengkapi. Teori konsistensi adalah pendalaman dankelanjutan yang teliti dan teori korespondensi. Teori korespondensi merupakan pernyataan dari arti kebenaran. Sedah teori konsistensi merupakan usaha pengujian (test) atas arti kebenaran tadi.

Teori ini sudah ada sejak Pra Socrates, kemudian dikembangan oleh Benedictus Spinoza dan George Hegel. Suatu teori dianggap benar apabila telah dibuktikan (klasifikasi) benar dan tahan uji. Kalau teori ini bertentangan dengan data terbaru yang benar atau dengan teori lama yang benar, maka teori itu akan gugur atau batal dengan sendirinya.

Teori tersebut terdapat pada kalimat:

Sementara itu berdasarkan data Frost & Sullivan (Sebuah lembaga riset pemasaran) yang kami terima Januari lalu, Pangsa Pasar Mitsubishi meningkat dalam tiga tahun terakhir, yakni mulai dari 2009 sebesar 12,8%, 2010 sebesar 13,9%, hingga 2011 sebesar 14,6% melihat pertumbuhan tersebut, Masuko berpendapat singkat, “Indonesia memiliki potensi yang besar, apalagi populasi juga besar. Itu semua mendukung kami untuk bisa berkembang.” Oleh karena itu saya berkesimpulan antara paragraf satu dengan yang lain terdapat koheresi atau hubungan antar paragraf yang cukup baik dan hal tersebut terdapat teori-teori yang disampaikan oleh para pakar atau pendapat para ahli.

Kekurangan dan perlu perbaikan dari artikel tersebut:

  1.  Pada artikel tersebut memakai beberapa penggunaan kata kiasan sehingga pembaca harus mereka-reka maksud dari tujuan penulis dan menyulitkan orang awan dalam membaca contoh: Akhir Januari lalu, majalah ini mendapat kesempatan berbincang dengan nahkoda utama Mitsubishi di dunia, Mitsubishi lebih banyak menjual kendaraan niaga (commersial car), dan pabrik baru tersebut menandai rencana Mitsubishi untuk melebarkan sayapnya, seiring dengan perkembangan pasar kendaraan penumpang di negara Garuda, Matsuko memaparkan niat ekspansi Mitsubishi lewat KTB, KTB berencana menyingkap Outlander Sport di Tanah Air sebelum IIMS (Indonesia International Motor Show) 2012 yang akan dihelat pada september mendatang, , menegaskan kesiapannya untuk bersaing di pasar mobil negeri batik tentu saja, hal ini tidak lepas dari peranan mitsubishi Motor Corporation(MMC) dalam melakukan ekspansi pasar.Kata-kata seperti nahkoda, melebarkan sayap atau negara garuda sebaiknya diganti dengan kata-kata yang lebih umum seperti kata nahkoda diganti dengan tokoh melebarkan sayapnya diganti dengan melebarkan bisnis, negara garuda, tanah air dan negeri batik diganti dengan negara Indonesia.
  2.  Pada artikel tersebut penulis menulisakan tahun “1970”,kurun waktu “1997-2002” langsung dengan angka tidak ditambahkan   tahun di awalan tahun tersebut alangkah lebih baiknya ditambahkan kata tahun seperti “Tahun 1970”, Kurun Waktu”Tahun 1997 sampai dengan 2002” sehingga lebih jelas angka tersebut menggambarkan tahun.

Yustian Priambodo/ 14109783

3KA20

referensi :

(Majalah Autocar Indonesia edisi Maret 2012).

http://van88.wordpress.com/teori-teori-kebenaran-filsafat/

Ongkos dan Penerimaan 2

Kurva Ongkos

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan. Ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi guna memproduksi output.

Macam-macam ongkos sebagai berikut :

1.       Total fixed cost (ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.
Contoh : penyusutan, sewa, dsb

2.        Total variabel cost (ongkos variabel total) adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besar nya berubah menurut tingkat yang dihasilkan.

 

Penerimaan (Revenue)

 

Kurva Penerimaan :

kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).

  • macam-macam penerimaan :

1) Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.

Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.

Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).

2) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.

3) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.

Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :

  1. Positif;
  2. Sama dengan nol;
  3. Negatif.

Bentuk matematis secara sederhana dapat ditulis :

TR = P x Q

P x Q

AR = TR : Q atau Q = P

dTR

MR = dQ = TRn – TRn-1

 

Keuntungan maximum
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sbb:
1. Keuntungan maksimum dicari dengan cara mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos maksimum.
2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR=MC

Mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan total

 

Referensi:

http://gabbymustikarani.blogspot.com/2011/02/ongkos-penerimaan.html

 

Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
Ongkos produksi secara umum memiliki arti segala biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Ongkos produksi terbagi atas dua yaitu:
1. Ongkos produksi jangka pendek
2. Ongkos produksi jangka panjang
Dari pengertian di atas yang secara umum diungkapkan terdapat juga 2 macam pengertian ongkos yaitu :
1) Economic Cost (Biaya Ekonomi), yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu;
2) Accounting Cost (Biaya Akuntan), yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan,

sehingga ada istilah :

(a) Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan.
(b) Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan.
Ditinjau dari sudut waktu, ongkos dapat dibedakan menjadi : Ongkos Jangka Pendek. &Ongkos Jangka Panjang.

Jenis-jenis Penerimaan
1) Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan.
Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual.
Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2) Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3) Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
1. Positif;
2. Sama dengan nol;
3. Negatif.

Jenis-jenis Ongkos Produksi

Ongkos produksi dapat dibagi ke dalam 5 macam :

1) Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu, merupakan balas jasa dari pada pemakaian faktor produksi tetap (fixed factor), yaitu biaya yang dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.

2) Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh besar kecilnya output.

3) Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

4) Biaya Rata-rata (Avarage Cost : AC), yaitu merupakan ongkos persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata tetap (avarage fixed cost) dan biaya rata-rata variabel (avarage variable cost) dan rata-rata total (avarage total cost), diperoleh dengan jalan membagi biaya Total dengan jumlah output yang dihasilkan.

5) Biaya Marginal (Marginal cost : MC), yaitu merupakan biaya tambahan yang diakibatkan dari penambahan satu-satuan unit output.

6) Biaya Tetap Rata-Rata (Avarage fixed cost : AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan jumlah yang dihasilkan.

7) Biaya Variabel Rata-Rata (Avarage Variable cost : AVC), diperoleh dengan jalan membagi biaya variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.

Secara sederhana pengertian diatas dapat ditulis sebagai berikut :

TC = FC + VC AFC = FC : Q MC = TC1 – TCO

AVC = VC : Q ATC = TC : Q

Referensi :

http://dhy-tha.blogspot.com/2010/06/ongkos-dan-penerimaan.html

http://qory-qorycahyapuspita.blogspot.com/2010/05/ongkos-dan-penerimaan.html

Prilaku Produsen

Prilaku Produsen

 

Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.

Fungsi Produksi

Fungsi Produksi adalah fungsi yang menggambarkan hubungan teknis antara input dan output.

  • Model matematis yang menunjukkan hubungan antara jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dengan jumlah barang atau jasa (output) yang dihasilkan.
  • Fungsi Produksi Total (Total Product): TP

TP ↔ Q = f(L, K); L = tenaga kerja, K = Modal

Produksi rata-rata (Average Product): AP

APL = TP/L atau APK = TP/K

Produksi Marjinal (Marginal Product): MP

MPL = ∆TP/∆L atau MPK = ∆TP/∆K

Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi ini adalah berlakunya “The Law Of Diminishing Return” yang menyatakan bahwa apabila suatu input ditambahkan dan input-input lain tetap, maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Jadi dalam hukum ini ada 3 tingkat produksi :

Tahap 1 : Produksi terus bertambah dengan cepat

Tahap 3 : Pertambahan produksi total semakin berkurang

Marginal Physical Product (MPP) adalah tambahan output yang dihasilkan sebagai akibat dari penamabahan 1 unit input.

Marginal Physical Product disebut juga dengan The Law Diminishing Marginal Product. Kurva Total Physical (TPP) adalah kurva yang menunjukkan tingkat produksi total pada berbagai tingkat penggunaan input variable. Kurva Marginal Physical Product adalah kurva yang menunjukkan tambahan dari input physical product yang disebabkan oleh penhggunaan tambahan 1 unit input variable.

Kurva Averege Physical Product (APP) adalah kurva yang menunjukkan hasil rata-rata perunit input variable pada berbagai tingkat penggunaan input tersebut.

Produksi Optimal

Penentuan pola produksi optimal merupakan masalah yang penting dalam suatu perusahaan, karena menjadi dasar bagi perusahaan dalam menentukan dan merencanakan kebutuhan dan tingkat produksi perusahaan. Ada tiga macam pola produksi yaitu: pola produksi konstan, pola produksi bergelombang dan pola produksi moderat. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil ramalan penjualan dan untuk mengetahui pola produksi optimal yang tepat untuk diterapkan pada perusahaan.

Dalam melakukan analisis data yang ada dalam perusahaan yang sesuai dengan pokok permasalahan , maka teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis incremental cost yaitu suatu analisis yang mempertimbangkan biaya-biaya tambahan yang muncul dalam proses produksi dari masimg-masing alternative pola produksi yang ada. Biaya-biaya yang dipertimbangkan adalah biaya simpan, biaya lembur, biaya perputaran tenaga kerja dan biaya subkontrak. Sedangkan untuk menentukan pola penjualan yang ada dalam perusahaan dilakukan ramalan penjualan dengan metode exponential smoothing Alpha 0.5.

Least Cost Combination

Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan 2 input variabel dengan tingakat output tertentu atau Kurva yang menghubungkan titik kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang sama.

Marjinal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Jumlah input L yang dapat disubstitusikan terhadap input K agar tingkat output yang dihasilkan tidak berubah. Menunjukkan tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil sepanjang pergerakan ke bawah kurva isooquant.

Kendala Anggaran Produsen (Kurva Isocost)

Isocost atau Garis Ongkos sama adalah kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah ongkos tertentu. Untuk menggambar Isocost ini harus diketahui uang tersedia dan harga masing-masing factor produksi/input.

Anggaran tertinggi yang mampu disediakan produsen untuk membeli input yang digunakan dalam proses produksi dihubungkan dengan harga input.

PKK + PLL ≤ C atau

PKK + PLL = C

Kombinasi Input Variabel Biaya Terendah (Least Cost Combination)

  • Terjadi pada titik singgung antara kurva isoquant dengan kurva isocost.
  • Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya:

Referensi :

http://ika88fish.blogspot.com/2010/05/perilaku-produsen.html

Perilaku konsumen 2

Pengertian Kepuasan Konsumen

• Kepuasan konsumen sebagai evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya (Swan, et at. (1980) dalam bukunya Fandy Tjiptono, 2004).
• Kepuasan Konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. (Philip Kotler (2000) dalam Principle of Marketing 7e)

Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka terpenuhi, dan merasa amat gembira kalau harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, kurang peka terhadap perubahan harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.

Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan organisasi/perusahaan harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan.
Dalam kaitannya dengan kepuasan Konsumen/pelanggan, kualitas memiliki beberapa dimensi pokok, tergantung pada konteksnya. Dalam kasus pemasaran barang, ada delapan dimensi utama yang biasanya digunakan (menurut Gregorius Chandra 2002), yaitu.

1. Kinerja (performance):
Karakteristik operaasi dasar dari suatu produk, misalnya kecepatan pengiriman barang, serta jaminan keselamatan barang.
2. Fitur (features):
Karakteristik pelengkap khusus yang dapat mnambah pengalaman pemakaian produk, contohya minuman gatis pada saat penerbangan.
3. Reliabilitas,
yaitu probabilitas terjadinya kegagalan atau kerusakan produk dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan, semakin andal produk bersangkutan.
4. Konformasi (conformance),
yaitu tingkat kesesuaian produk dengan standar yang telah ditetapkan, misalnya ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan kereta api.
5. Daya Tahan (Durability),
yaitu jumlah pemakaian produk sebelum produk bersangkutan harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian normal yang dimungkinkan, semakin besar pula daya tahan produk
6. Serviceablility,
yaitu kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
7. Estetika (aesthetics),
menyangkut penampilan produk yang bisa dinilai dengan panca indrea (rasa, bau, suara dst).
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality),
yaitu kulitas yang dinilai berdasarkan reputasi penjual.misal BMW, SONY dll.
Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada prestasi produk dan dengan demikian kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan, bila produk jauh lebih rendah ketimbang harapan pelanggan, pelanggan tidak puas. Bila prestasi sesuai dengan harapan. Pembeli jasa merasa puas. Bila prestasi melebihi harapan, pembeli jasa merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk itu. Kuncinya adalah memenuhi harapan pelanggan dengan prestasi perusahan. Perusahaan yang cerdik mempunyai tujuan membuat gembira pelanggan dengan hanya menjanjikan apa yang dapat mereka serahkan, kemudian menyerahkan lebih banyak dari yang mereka janjikan.
Pelanggan sering tidak menentukan nilai produk dan biaya secara akurat atau obyektif. Mereka bertindak berdasarkan pada anggaran nilai misalnya apakah pengiriman barang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan ? bila demikian, apakah pelayanan yang lebih baik ini memang sesuai dengan tarif lebih tinggi yang dikenakan oleh suatu perusahaan.

Pendekatan kardinal dan Ordinal

Dalam melakukan kegiatan konsumsinya, perilaku konsumen dituntun oleh tujuannya untuk memperoleh kepuasan. Terdapat beberapa pendekatan permintaan individu yaitu :
1.Pendekatan Cardinal
2.Pendekatan Ordinal

1. Pendekatan kardinal , asumsi dasarnya:

a.Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b.Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c.Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu satuan.
Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil. ( Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ). Hukum ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum Gossen.
d.Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.

Asumsi seorang konsumen
1.Konsumen harus rasional yaitu menginginkan kepuasan maksimal.
2.Konsumen punya preferensi jelas akan barang dan jasa
3.Terdapat kendala anggaran

2.Pendekatan Ordinal

Mendasarkan pada asumsi bahwa kepuasan tidak bisa dikuantitatifkan dan antara satu konsumen dengan konsumen yang lain akan mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda dalam mengkonsumsi barang dalam jumlah dan jenis yang sama. Oleh karena itu kemudian muncul pendekatan ordinary yang menunjukkan tingkat kepuasan mengkonsumsi barang dalam model kurva indifferent. Pendekatan ordinal berdasarkan pembandingan sesuatu barang dengan barang yang lain, lalu memberikan urutan dari hasil pembandingan tersebut. Contoh penggunaan metode ordinal antara lain dalam suatu lomba atau kejuaraan, pengukuran indeks prestasi dan pengukuran yang sifatnya kualitatatif misalnya bagus, sangat bagus, paling bagus.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :

1.Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
2.Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3.Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.
Pendekatan ordinal membutuhkan tolok ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve. Kurva Indeferent adalah Kurva yang menghubungkan titik – titik kombinasi 2 macam barang yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.

Konsep Elastisitas

1. Elastisitas Permintaan
Yaitu mengukur perubahan relative dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu factor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Tiga faktor penting yang mempengaruhi permintaan yaitu:

a. Elastisitas Harga(Price Elasticity of Demand)
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Ep = ————————————————–
Persentase Perubahan Harga

b. Elastisitas Silang(Cross Elasticity)
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain. Elastisitas silang (Ec) mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta
Ec = —————————————————-
Persentase Perubahan Harga Barang Y

c. Elastisitas Pendapatan(Income Elasticity)
Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan. Elastisitas pendapatan (Ei) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta
Ei = —————————————————–
Persentase Perubahan Pendapatan

Faktor penentu elastisitas permintaan :
• Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan
• Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
• Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisa.

2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas Penawaran adalah mengukur responsif penawaran sebagai akibat perubahan
harga. Angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang yang dibutuhkan berubah, bila harga barang berubah satu persen.

Faktor-faktor yang menentukan elastisitas penawaran antara lain jenis produk, sifat perubahan biaya produksi, dan jangka waktu.

Faktor penentu elastisitas permintaan :
– Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk mengganti barang yang bersangkutan.
– Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.
– Jangka waktu didalam mana permintaan itu dianalisa.

Bentuk Elastisitas Penawaran

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Referensi :

http://paperusadvance.blogspot.com/2010/03/kepuasan-konsumen-pendekatan-kardinal.html

http://riyandari.blogspot.com/2010/05/konsep-elastisitas.html

Perilaku konsumen 1

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang.

Aplikasi Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya. Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen. Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis. Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut. Roda analisis konsumen Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku. Afeksi dan kognisi Tipe respons afektif Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi. Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa. Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya. Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu. Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk. Proses pengambilan keputusan pembelian Sebelum dan sesudah melakukan pembelian,

seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen

Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan. Faktor-faktor yang memengaruhi Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.

4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen

Pengertian Permintaan dan Penawaran

Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain.

A. Pengertian/Arti Definisi Permintaan dan Penawaran

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.

Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

B. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand)

1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno.

2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.

3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.

4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin.

5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply)

1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.

2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.

3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun.

4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.

5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor.

Penentuan Harga Keseimbangan

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Proses terbentuknya Harga Pasar

 

Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah

permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran

akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.

 

 

Penggolongan Pembeli dan Penjual

 

Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar

dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/

pembeli.

 

Pembeli dan penjual dapat digolongkan:

 

a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli

di atas harga pasar.

b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan

harga pasar.

c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli

di bawah harga pasar.

d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga

pokok di bawah harga pasar.

e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok

sama dengan harga pasar.

f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok

di atas harga pasar.

 

 

Referensi :

http://organisasi.org/pengertian-permintaan-dan-penawaran-hukum-faktor-yang-mempengaruhi

http://agustien-wilujeng.blogspot.com/2010/03/penentuan-harga-keseimbangan.html

 

Ruang Lingkup Ekonomi

Definisi Ilmu Ekonomi

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.

Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisible hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi tingkat tinggi merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?”
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga

 

 

 

 

 

 

 

 

Masalah Ekonomi Bagi Produsen

Masalah pokoknya adalah masa kelangkaan atau  kekurangan  sebagai akibat dari  ketidak  seimbangnya  antara  kebutuhan  masyarakat  yang  relatif  tidak  terbatas dengan  faktor-faktor produksi yang  tersedia dalam masyarakat yang  relatif  terbatas.

Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern meliputi berbagai  jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan.

  1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce) ,Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat  dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
  2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
    Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
  3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
    Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan  adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-masing .

Masalah Ekonomi Bagi Konsumen

Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas. Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara.

Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.

Sistem perekonomian

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.

Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan

Perekonomian terencana

Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya sendiri.

Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.

Perekonomian pasar campuran

Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.

Sistem Perekonomian Indonesia

SISTEM EKONOMI DAN PERSOALANNYA

1.Sistem Ekonomi

Setiap negara memiliki sistem ekonomi. Pilihan terhadap sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara tergantung pada kesepakatan nasional negara tersebut.

Biasanya, kesepakatan nasional ini berdasarkan undang-undang dasar yang dimiliki. Di samping itu, undang-undang dasar, falsafah dan ideologi negara juga sangat mempengaruhi sistem ekonomi suatu negara. Sistem ekonomi adalah strategi suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran.

2. Tiga persoalan pokok Ekonomi.

Tiga persoalan ekonomi tersebut diringkas ke dalam tiga kata tanya

dlam bahasa inggris:

What(Apa ), How (Bagaimana), dan For Whom (Untuk Siapa)

a.Jenis dan Jumlah barang serta Jasa yang harus diproduksi(W ha t).

What adalah pemilihan jumlah serta jenis barang dan jasa yang harus dihasilkan. What menunjukkan pesoalan yang dihadapi oleh setiap sistem ekonomi yang terkait dengan pertanyaan: Jenis barang apakah yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya?

b.Cara Sistem Ekonomi menghasilkan Barang dana Jasa(How).

How adalah pemilihan cara menghasilkan barang dan jasa. How menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh sistem perekonomian yang terkait dengan pertanyaan: Bagaimana menghasilkan barang dan jasa. Untuk mencapai kemakmuran. Artinya, setiap sistem ekonomi harus dapat menjawab persoalan cara yang ditempuh oleh suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa.

c.Cara Distribusi Barang dan Jasa (For Whom).

For Whom adalah pemilihan kelompok masyarakat yang harus menikmati barang dan jasa yang dihasilkan. For Whom menunjukkan persoalan yang dihadapi oleh setiap sistem ekonomi yang berkaitan denagn pertanyaan untuk siapa sebenarnya barang dan jasa diproduksikan? Artinya, setiap

sistem ekonomi harus dapat menjawab persoalan mengenai kelompok masyarakat mana yang harus menikmati barang atau jasa yang dihasilkan oleh perekonomian suatu negara. Jadi sebenarnya persoalan for whom juga berkaitan dengan cara distribusi barang dan jasa yang dihasilkan negara.

Setelah mengikuti uraian tentang persoalan pokok yang dihadapi oleh setiap sistem ekonomi, tiba saatnya kita mendefinisikan sistem ekonomi. Sistem ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu strategi atau cara suatu bangsa atau negara mengatur tata kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.

1. Tiga Sistem Ekonomi Utama

Sistem ekonomi merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam kehidupan perekonomian. Kita dapat membedakannya ke dalam tiga macam sistem yang lazim dijalankan oleh suatu negara, yaitu sistem ekonomi liberal (pasar bebas), perencanaan sentral, dan campuran.

a. Sistem Ekonomi Pasar Bebas

Sistem ekonomi pasar bebas adalah pengaturan kehidupan

ekonomi diserahkan pada mekanisme pasar.

b. Sistem Ekonomi Perencanaan Sentral

Sistem ekonomi perencanaan sentral adalah pengaturan

kehidupan ekonomi dikelola langsung oleh negara.

c.Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah pengaturan kehidupan

ekonomi dikelola bersama oleh swasta dan pemerintah.

Indonesia terlalu Meniru Sistem Perekonomian Asing

Indonesia dinilai terlalu meniru sistem ekonomi di luar negri. Padahal

sistem tersebut belum tentu tepat diaplikasikan di dalam negri.

Tidak bisa diaplikasikannya sistem pemasaran yang ada di luar negri karena faktor perbedaan. Di luar negri, kondisi masyarakat, ekonomi dan politik cenderung stabil. Segala hal juga dapat diperediksi dan sistem hukum yang ada dapat diandalkan. Sementara kondisi tersebut belum terjadi di negara berkembang seperti Indonesia.

Kondisinya beda. Sistem, masyarakat, gaya hidup mereka hingga pemerintahan itu berbeda. Kita baru akan bangun masyarakat hukum sementara di sana sudah jalan lama.

Selanjutnya, yang sangat membedakan Indonesia dengan Amerika adalah

sifat demonstratif.

Kita harus menciptakan suatu sistem sendiri dengan memberikan edukasi penyadaran terhadap masyarakat. Pembelajaran dapat dilakukan dengan sosialisasi lewat berbagai media dan hal yang menarik bagi masyarakat.

Masyarakat dapat dirubah dengan dua hal, yaitu dengan cara teks book dan cara lihat langsung. Indonesia harus melakukan kedua cara tersebut. Karena orang kita cenderung tertarik dengan melihat langsung.

Untuk memenangkan pasar, pemasar harus mempunyai strategi yang jitu. Pemasar juga tidak boleh hanya mengandalkan, tetapi harus melihat kondisi lapangan yang sebenarnya.

Dengan melihat sendiri kondisi lapangan. Akan memberikan hasil yang berbeda. Mereka juga harus jeli melihat peluang pasar yang ada. Yang kira-kira bisa dimanfaatkan, langsung berinovasi. Apalagi masyarakat Indonesia cenderung tidak mau ketinggalan dengan teman atau tetangganya dan terpaku dengan barang bermerek.

Referensi:

http://d1maz.blogspot.com/2010/04/ilmu-ekonomi-adalah-ilmu-yang.html

http://cewekkarir.wordpress.com/2010/04/04/masalah-pokok-ekonomi-dan-pengaruh-mekanisme-harga/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

http://www.scribd.com/doc/21244026/EKONOMI-Sistem-Perekonomian-Indonesia

PERKEMBANGAN ORGANISASI

Organisasi Kowad dimulai dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Men/Pangad Nomor Kpts-914/1959 tanggal 13 Oktober 1959 yang tidak sempat dilaksanakan dan diganti dengan Surat Keputusan nomor Kpts-1056/12/1960 tanggal 21 Desember 1960 tentang pembentukan Kowad sebagai salah satu Badan/Organ dalam organisasi TNI AD di tingkat Staf Umum dan tidak menjadi bagian dari kecabangan yang telah ada. Sedangkan bentuk organisasi Pembina Kowad yang pertama adalah Markas Kowad (Ma Kowad) yang disahkan dengan penetapan Men/Pangad Nomor TAP/10-220 tanggal 3 September 1962.

Dalam tahap rintisan ini Makowad divalidasi menjadi Puskowad sesuai Keputusan Pangad Nomor Kep-1435/XII/1967 tanggal 25 Nopember 1967 tentang Struktur Organisasi Puskowad yang merupakan Badan Pelaksana Fungsi khusus dan Badan Pelaksana Pusat Langsung dibawah Kasad. Puskowad bertugas membina dan mengendalikan Kowad sehingga tenaga militer wanita yang memiliki watak, kemampuan dan ketrampilan yang tinggi dan benar-benar efisien, sedangkan Pusdik Kowad sebagai BaLak Puskowad bertugas menyelenggarakan pendidikan pembentukan Kowad. Pada periode ini Kowad masuk dalam tahap pendewasaan yang ditandai dengan upaya menambah kecakapan dan ketrampilan sehingga memiliki kemampuan untuk mengatur dan mengembangkan organisasi, menyusun doktrin dan pedoman-pedoman Kowad. Berdasarkan keputusan Kasad nomor Kep/

689/XII/1970 tanggal 7 Desember 1970 Puskowad divalidasi kembali menjadi Badan Pelaksana dibawah Kobangdiklat. Dalam perkembangan selanjutnya masuk tahap pembangunan, dimana direncanakan terbentuknya organisasi Kowad daerah dengan tugas memelihara dan meningkatkan disiplin dan tata tertib anggotanya. Rencana ini terwujud dengan dibentuknya Detasemen Kowad Bandung dan Jakarta. Mulai tahun 1973 dengan Skep Kasad nomor Skep/201/VII/1973 tanggal 3 Juli 1973 pimpinan Puskowad mulai dipercayakan kepada Kowad yaitu Letkol Tituler Mulyati.

Pada tahun 1974-1978 masuk tahap peningkatan organisasi dan untuk membekali Bintara Kowad diberikan pendidikan kejuruan seperti steno, perbekalan, perhubungan, hukum dan administrasi serta Susjurpa bagi Pama di Pusdik-pusdik yang ada di lingkungan TNI AD. Selain itu juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Guru Bahasa Inggris dan pendidikan pengembangan umum (Suslapa) serta studi banding pembinaan prajurit wanita di luar negeri antara lain Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura dan Australia.

Tahap pemantapan organisasi dimulai ketika terbit Keputusan Kasad nomor Kep/27/ IV/1979 tanggal 10 April 1979 tentang Orgas dan DSPP Puskowad yang merubah Pusdikkowad menjadi Sekolah Kowad dibawah Dirdiklat Puskowad. Bersamaan dengan reorganisasi TNI AD pada tahun 1985, berdasarkan Skep Kasad nomor Skep/32/I/1985 tanggal 22 Januari 1985, Skep/146/II/1985 tanggal 18 Pebruari 1985 dan Sprin/443/II/1985 tanggal 20 Pebruari 1985 organisasi Puskowad Kobangdiklatad dilikuidasi selanjutnya fungsi pembinaan keprajuritan wanita dilimpahkan kepada Aspers Kasad, Sekolah Kowad dilimpahkan kepada Ditajenad menjadi Sekolah Kowad Pusdikajen. Pada pelaksanaan tugasnya Aspers Kasad dibantu oleh Pabanmadya Kowad, sebelumnya di tingkat Spers Mabesad sudah terdapat jabatan Kepala Biro Kowad Paban-III/Binkar sebagai pembantu Kasad yang mengatur kebijakan yang terkait dengan prajurit wanita dan penghubung antara Spers Kasad dengan Puskowad.

Mengingat penugasan Kowad telah tersebar di seluruh Kodam, sehingga dirasakan perlu mengembangkan Detasemen Kowad dengan menunjuk Kowad senior sebagai pembantu Pangdam dalam hal pengendalian ketentuan khusus prajurit wanita dan menegakkan kode Kowad Sad Satya Sri Sena, dalam jabatan Perwira Koordinator sehingga meskipun tidak ada lagi Puskowad pembinaan tetap dapat dilakukan secara maksimal.

Untuk membantu pembinaan bidang kewanitaan berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor Skep/470/XII/1995 ditetapkan untuk mengangkat isteri Kasad dan isteri Pangdam sebagai Ibu Raksakarini Sri Sena yang bertugas membantu Kasad dan Pangdam dalam hal bimbingan dan kerjasama guna mencapai pemanfaatan personel Kowad yang maksimal. Hal ini sesuai dengan tugas yang dibebankan yaitu untuk pemeliharaan kodrat dan sifat kewanitaan anggota Kowad, pemeliharaan kesadaran anggota Kowad untuk menjaga nama baik wanita Indonesia umumnya,

pemeliharaan kesadaran anggota Kowad sebagai Ibu/Isteri dalam Lingkungan keluarga sendiri dan pemeliharaan kesadaran anggota Kowad sebagai anggota masyarakat goLongan wanita dalam lingkungan hidupnya